KBR68H, Ternate – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Maluku Utara meminta warga tidak mengkonsumsi air di sekitar lokasi pertambangan PT. Nusa Halmahera Mineral. Sebelumnya, pipa tailing atau limbah milik perusahaan asal Australia tersebut bocor, dan diduga mencemari air sungai. Kepala Badan Lingkungan Hidup Maluku Utara Naser Thaib mengatakan, akan melakukan penelitian terhadap kualitas air sungai serta melakukan kegiatan analisis tanah di sekitar lokasi kejadian, pekan depan.
“Jadi kita sudah periksa ke lapangan, Cuma saya sarankan kepada masyarakat jangan dulu cuci di Sungai Tabobo, kalau bisa ambil air minum, mandi dan cuci baju di sungai Matap Kampung Beringin, karena BLH Provinsi akan turun melakukan penelitian pengambilan sampel dan uji di laboratorium, kemudian tanah kita akan periksa kadar tanah yang tercemar.”
Kepala Badan Lingkungan Hidup Maluku Utara Naser Thaib menambahkan, akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk meneliti pencemaran tailing PT Nusa Halmahera Mineral. Kerjasama ini mengingat BLH Maluku Utara belum punya laboratorium sendiri.
“Jadi kita sudah periksa ke lapangan, Cuma saya sarankan kepada masyarakat jangan dulu cuci di Sungai Tabobo, kalau bisa ambil air minum, mandi dan cuci baju di sungai Matap Kampung Beringin, karena BLH Provinsi akan turun melakukan penelitian pengambilan sampel dan uji di laboratorium, kemudian tanah kita akan periksa kadar tanah yang tercemar.”
Kepala Badan Lingkungan Hidup Maluku Utara Naser Thaib menambahkan, akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk meneliti pencemaran tailing PT Nusa Halmahera Mineral. Kerjasama ini mengingat BLH Maluku Utara belum punya laboratorium sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar