SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Rabu, 15 Juni 2011

Kantor Perwakilan Weda Bay Disegel


Malut Post
Jum’at, 25 Februari 2011

WEDA – Aliansi Peduli Masyarakat Lingkar Tambang(APMLT) Halmahera Tengah (Halteng), membuktikan ancamannya dengan menggelar demo di Kantor Perwakilan PT. Weda Bay Nickel, kamis kemarin.

Massa yang datang dengan truk dan kendaraan lain kemarin, langsung berorasi ketika tiba di halaman kantor Perwakilan Weda Bay dan Yayasan Saloy. Dalam orasinya, massa meminta sejumlah petinggi Weda Bay dan menumpahkan kekesalannya dengan menahan dua unit speedboat milik Weda Bay dan menumpahkan bahan bakarnya ke laut. Pendemo juga menahan satu unti mobil perusahan. Tak hanya itu, mereka menyegel pintu kantor perusahan. Pintu kantor perwakilan Weda Bay di paku dengan papan sehingga karyawannya tak bisa beraktifitas.

Sementara itu, menurut Rusli Ishak Elemen APMLT  yang berasal dari komponen LSM Lima Fal Gali, PHK sejumlah karyawan dengan alasan kesehatan hanyalah trik untuk memecat karyawan, terutama putra daerah. Karena itu pihaknya menyampaikan 21 tuntutan yang harus dipenuhi manejemen Weda Bay. Diantara tuntutan tersebut adalah memanggil kembali karyawan lokal putra daerah yang telah diberhentikan, transparan soal hasil laboraturium tanah, dan meminta Bupati Halteng untuk membatalkan MoU dengan Weda Bay.

Aksi yang diikuti sekitar 100 massa, dimulai pukul 09.00 dan berakhir sekitar pukul 13.14 WIT. Secara umum aksi berlangsung aman dan lancar sampai membubarkan diri. Mereka berencana melakukan aksi yang sama di Tanjung Uli, kawasan pertambangan Weda Bay, sabtu besok.


Ancaman Anarkis Di Tanjung Uli
WEDA- Setelah melakukan aksi damai di Weda, Aliansi Peduli Masyarakat Lingkar Tambang (APMLT) mengancam akan melakukan aksi anarkis di lokasi tambang PT. Weda Bay Nickel sabtu (26/2) mendatang.
“Kita akan melakukan aksi di Tanjung Uli sabtu mendatang,” teriak pendemo. Terkait ancaman tersebut, Wakapolres Halteng Kompol Ade Adam bakal melakukan pengamanan, meskipun perusahan tak memintanya. Sebab tugas pengamanan menjadi kewajiban Polisi. “Kami sudah diberitahukan rencana demo di tanjung Uli, dan Polisi akan melakukan pengamanan,” kata Ade.

Dalam mengawal demo, Polisi selalu mengambil tindakan persuasif namun jika demo sudah mengarah pada aksi anarkis, maka akan diambil tindakan tegas. “Jika anarkis, kita akan represif”, tegasnya. Sementara koordinator aksi Safan Hi. Hasim, menuturkan mereka akan melakukan pemboikotan aktifitas perusahan di Tanjung Uli sabtu besok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar