SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Rabu, 15 Juni 2011

Aneh Pemprov Tak Tahu Investasi Rp. 30 Triliun


Malut Post
Selasa, 22 Feb 2011

SOFIFI – Langkah koordinasi Pemprov di pusat terutama soal rencana investasi di daerah, patut dipertanyakan. Buktinya, Pemprov mengaku tidak mengetahui sama sekali rencana perusahan tambang raksasa asal Rusia, Solway Group melakukan investasi pembangunan pabrik pengolahan (smelter) nikel senilai US$3 miliar di Halmahera, Malut. Padahal, rencana perusahan pertambangan internasional yang berbasis di Cyprus itu membangun smelter di Halmahera Timur (Haltim), sudah dirilis Kementerian Koordinator Perekonomian melalui berbagai media massa empat hari belakangan ini.

Karenanya, aneh bila Pe,prov tidak mengetahui investasi sebesar US$3 miliar atau bila dirupiahkan menggunakan kurs Rp. 10.000 sama dengan Rp. 30 triliun itu. Tapi itulah faktanya. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Arman Sangadji yang dihubungi Koran ini terkait dengan investasi Solway Grup tersebut mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “secara formal Pemprov belum tahu. Saya baru tahu di Koran (Malut Post) tadi,” akunya kemarin (21/2).

Meski begitu, Arman mengaku pihaknya akan menelusuri rencana Solway Grup pada kementerian terkait di pusat. “Nanti kita telusuri ke Ditjen Minerba yang ada di Kementerian,” katanya. “Nanti kalau ada perkembangan baru saya kontak,” imbuhnya.
Hal yang sama juga disampaikan juru bicara Kantor Gubernur Abubakar Abdullah. Dia bahkan kaget ketika Koran ini menyebut rencana Solway Grup tersebut. “Mungkin Pak Gub sudah tahu tapi saya secara pribadi belum tahu. Nanti saya Tanya Pak Gub dulu batu kse informasi,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Setdaprov itu.

Sementara di Maba, Pemkab Haltim juga mengaku belum mendapatkan informasi seputar rencana investasi tersebut. “ saya tidak tahu dan saya baru dengar ini,” Kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Haltim, Nasrun Konoras.

Untuk diketahui, rencana Solway Grup menginvestasikan dana senilai US$3 miliar untuk membangun kompleks industry ferro-nikel terintegrasi di Malut, sudah diumumkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kepada wartawan di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin )14/2) lalu.

Proyek dengan investasi US$3 miliar ini mencakup fasilitas smelter berkapasitas olah 50 ribu ton per tahun, pembangkit listrik gas batu bara bertenaga 400 MW, infastruktur transportasi dan hingga komunikasi.

Vasily Tsarev, President Bantry Corporation- partner tunggal dan konsultan Solway, mengatakanSolway Grup juga akan membangun sarana transportasi seperti pelabuhan dan jalan raya, serta sarana komunikasi. Bahkan proyek industry juga akan menghidupkan kota baru yang akan menampung 1.500 keluarga atau 4.000 jiwa. Vasily, sebagaiman diberitakan Malut Post kemarin, mengungkapkan basis sumber daya untuk pembangunan pabrik terletak di Haltim dengan dukungan konsesi di Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar