SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Rabu, 15 Juni 2011

MASYARAKAT GEBE PASCA TAMBANG PT. ANTAM


Posko Malut, Ternate 15 Juli 2010

Lngkungan Rusak, Pendapatan Ekonomi Turun Drastis
Laporan Wartawan Posko Malut
Budhy Nurgianto

Sepuluh tahun lalu, pendapatan ekonomi masyarakat wilayah kecematan gebe kabupaten Halmahera tengah berkisar 1,5 hingga 2 juta per bulan, pasca tambang PT. Antam, pendapatan ekonomi masyarakat setempat pun mengalami penurunan drastic, berikut laporan wartawan posko malut budhy nurgianto.

Sedikitnya enam desa di wilayah kecamatan pulau gebe Halmahera tengah, kondisi ekonomi masyarakat mulai terancam , pasca kegiatan tambang PT. Antam. Ke-enam desa dimaksud adalah desa Yuimial, Umara, Sanafpaceko, Sanafi, Kaceti dan desa Tapaleo. Mayoritas masyarakat enam desa tersebut, menguntungkan hidupnya sebagai buruh lapangan diperusahaan tambang PT Antam selama kurang lebih 15 tahun.

Mardian, warga desa umere mengaku pendapatan ekonomi masyarakat gebe setahun terakhir setelah ditinggalkan PT Antam mengalami penurunan hingga 50 persen. Sebulan rata-rata penduduk gebe hanya mampu memperoleh pendapatan kisaran 800-1juta “saat masih ada PT Antam pendapatan penduduk sini bisa mencapai 1,5-2juta per bulan, “kata ibu Diana kepada posko beberapa waktu lalu.

Menurut Diana, penurunan pendapatan ekonomi masyarakat gebe umumnya dikarenakan banyaknya masyarakat yang sudah terpaksa mengantungkan ekonominya di perusahaan Antam. “akibatnya saat ANTAM angkat kaki, masyarakat gebe kaget dan terpaksa menekuni profesi yang lama seperti petani dan nelayan,”uajarnya.

Lebih lanjut, Diana menjelaskan, profesi nelayan dan petani merupakan profesi awal mayoritas masyarakat pulau gebe. Baru di pertengahan tahun 1986 masyarakat gebe berbondong-bondong beralih profesi menjadi tenaga lapangan tambang. “dan saat perusahaan ini tidak lagi beroperasi banyak masyarakat yang bingung. “jelas Diana.

Senada dikatakan yomira amir. Warga desa yoimial. Menurut amir, kondisi social ekonomi masyarakat gebe umumnya terpukul dengan tidak laginya beroperasi PT. Antam di pulau gebe. Banyak penduduk gebe yang terpaksa mencari pendapatan baru seperti menjadi buruh di pelabuhan. “ini demi kelangsungan hidup kami (kepada wartawan posko),”kata amir.

Amir mengungkapkan, sejak PT Antam dipastikan tidak lagi beroperasi di pulau gebe, masyarakat desa yoimial rata-rata belum pernah disentuh dengan program ekonomi kerakyatan yang dilakukan PT Antam pasca tambang “ masyarakat di sini lebih banyak melakukan usaha dengan modal sendiri. Itupun usaha kecil-kecilan, “pinta amir.

Arif yulianto, “senior manager informasi lingkungan hidup pasca tambang PT. Antam mengatakan. Aktifitas PT Antam di pulau gebe sesungguhnya masih berjalan hingga juni 2011. Namun aktifitas yang dilakukan umumnya bukan kegiatan eksploitasi maupun eksporasi. “kami hanya melakukan program-program rehabilitasi seperti pemberdayaan ekonomi dan peremajaan lingkungan, “kata arif kepada posko belum lama ini.

Untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat gebe, menurut arif, PT Antam setidaknya mengalokasikan anggaran hingga 1,8 milyar. Semuanya diperuntukan untuk bantuan modal usaha. “sementara pemberdayaan ekonomi disektor perikanan gagal dilakukan, “pinta arif.

Meski begitu, M Ali yasin, bupati Halmahera tengah mengatakan program pemberdayaan ekonomi PT antam di pulau gebe umumnya bersifat antisipatif. Artinya, program tersebut hanya bersifat jangka pendek. “pemda minta agar PT Antam membuat program pemberdayaan yang sifatnya jangka panjang dan menciptakan kemandirian ekonomi.”ini penting mengigat banyak masyarakat gebe yang terpaksa menaruh harapan hidup di sektor ini, “kata yasin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar