SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Rabu, 15 Juni 2011

FASILITAS WEDA BAY DIRUSAK MASSA

Malut Post, Edisi Senin 28 februari 2011, kolom Head line

Tiga Kades Ikut Pimpin Demo
WEDA- Aksi demonstrasi di lokasi pertambangan PT. Weda Bay Nickel, Tanjung Uly Desa Lelief Weda Tengah, makin panas. Sabtu (26/2) akhir pecan, warga tiga desa di Kecamatan Weda, kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), bersama aktivis Aliansi Peduli Masyarakat Lingkar Tambang (APMLT) Halteng melakukan demo yang berujung anarkis. Massa mengobrak-abrik terminal penumpang bandara milik Weda Bay, dan membakar dua unit speedboat milik PT Weda Bay Nickel. 

Amatan Malut Post, massa yang berjumlah sekitar 500-an orang, dating ke Tanjung Uli dari Weda melalui perjalanan darat dengan truk. Tercatat tiga Kades dengan menggunakan pakaian dinas, ikut bersama rombongan pendemo. Ketiganya adalah; Kades Nur Weda (Yunus Salideng), Kades Were Hi Soleman Hi Mansur, dan Kades Fidi Jaya Mustafa Alting. 

Tiba di Tanjung uli sekitar pukul 13.46 WIT, massa dihadang 150 anggota polisi dari Polres Halteng dan Brimob Polda Malut, dan juga sejumlah anggota TNI. Mereka dihadang sekitar 100 meter dari pintu masuk kawasan Perusahaan. Massa kemudian bernegosiasi dengan Kapolres Halteng AKBP Rahmanto Sujudi, agar bias bertemu dengan petinggi perusahaan. Mereka menginginkan empat petinggi Weda Bay, masing-masing Manager Komunikasi Olivier Beligon, dan maneger Administrasi Rosalina Sangaji. Kapolres tiga kali bolak balik antara pendemo dengan pihak perusahaan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut. Namun pihak perusahaan tak menyanggupinya karena empat petinggi tersebut tak berada di tempat. 

Karena emosi, pendemo sempat memaksakan diri masuk ke kawasan perusahaan, namun dihalau aparat keamanan. Karena merasa tak bisa ketemu dengan petinggi Weda Bay, massa memutuskan kembali ke Weda. Dalam perjalanan pulangnya, pendemo melakukan tindakan anarkis. Saat melewati lapangan terbang milik Weda Bay, massa merusak ruang tunggu lapangan terbang. Bahkan sempat membakar ruangan tersebut, namun tak sampai menghanguskan seluruh bangunan secara keseluruhan, karena cepat dipadamkan. Massa juga merusaki Halte bus dan sebuah pos penjagaan, serta merobohkan pohon sehingga menutupi jalan ke kawasan Weda Bay.

Saat tiba di Weda sekitar pukul 16.46 WIT, warga menuju ke Pelabuhan Speedboat. Kedatangan pendemo sempat dihalau oleh aparat, bahkan polisi sempat melepaskan tembakan peringatan. Namun massa terus maju, apalagi jumlahnya tak seimbang dengan jumlah aparat, sehingga mereka tak bisa berbuat apa-apa. Dua unit speedboat lengkap dengan mesin milik Weda Bay langsung dibakar.

Setelah membakar speedboat, massa langsung menuju ke Polsek Weda. Target mereka adalah membakar mobil milik perusahaan tersebut. Namun niat ini tak terlaksana karena dihalangi polisi, dan mobil Mitsubishi strada itu dilarikan dari Polsek.

Setelah puas dengan tindakan anarkisnya, pendemo membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.
Salah satu manejer Weda Bay yang ada di Weda, Ganis, saat dikonfirmasi tak mau berkomentar, “Saya tak berani berkomentar”,kata Ganis. Setelah kejadian itu, minggu (27/02), kondisi di Weda mulai berangsur pulih. (day)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar