SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Jumat, 03 Januari 2014

Petani dan Nelayan Gane Belajar Bersama Jurnalisme Komunitas




TERNATE - Disela-sela kesibukan Warga Gane Dalam dan Sekely melaut juga berkebun, mereka masih menyempatkan diri mengikuti proses belajar bersama tentang Jurnalisme Komunitas dan Metadata (JKM), yang diselenggarakan oleh WALHI Maluku Utara. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk diskusi terfokus ini, dihadiri oleh 20 orang perwakilan dari tiap desa yang ada.

Desa Gane terletak di Kaki Pulau Halmahera bagian selatan, merupakan wilayah administrasi Kabupaten Halmahera Selatan. Untuk sampai ke perkampungan ini, mesti menumpang kapal laut dari Ternate menuju Pulau Bacan, kemudian bermalam, dan esoknya baru dilanjutkan ke Gane. Waktu tempuhnya lebih kurang 20 jam. Ada juga alternative lain, yakni setelah tiba di Bacan bisa melanjutkan perjalan dengan menggunakan speed boat, waktu tempuhnya sekitar 12 jam.

Sore itu (28/11), warga terlihat serius menyimak paparan materi dari Faisal Ratuella yang mewakili WALHI Maluku Utara, tentang dasar-dasar penulisan berita dengan konsep 5W + 1H. Selain itu, Faisal juga, menjabarkan tentang penyusunan metadata kampung, serta pemanasan global dan perubahan iklim.

Oto Hi. Gani, salah seorang warga yang menyediakan rumahnya sebagai tempat kegiatan, mengatakan bahwa proses belajar bersama seperti ini sangat mereka butuhkan. Karena sejak tahun 2010, lahan perkebunan mereka dirampas oleh perusahaan sawit PT. Gane Mandiri Membangun, tapi tak ada respon dari pemerintah. Hal ini terjadi karena, mereka sangat jauh dari akses informasi dan transportasi, sehingga kejadian di kampung sulit diketahui oleh orang luar.

“Syukurlah ada kegiatan ini, kami jadi mengerti bagaimana menulis informasi kampung untuk dikabarkan ke luar, terutama tentang perampasan lahan-lahan perkebunana masyarakat oleh perusahaan sawit. Lebih untungnya juga, kami jadi paham kenapa waktu tanam dan waktu melaut jadi berubah, ternyata itu dampak dari pemanasan global,” ujar Bapak Oto Hi. Gani.

Kegiatan ini menurut Faisal Ratuella, merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pendampingan lapangan yang dilakukan oleh WALHI Maluku Utara.

“Daerah Gane, atau kami lebih sering menyebutnya lima negeri, merupakan wilayah dampingan WALHI Maluku Utara sejak tahun 2012. Agenda Jurnalisme Komunitas dan Metadata ini, terselenggara atas dukungan kerjasama dengan The Samdhana Institute, yang berlangsung selama tiga bulan, sejak bulan Oktober kemarin. Targetnya, warga bisa mengabarkan suara kampung pulau, dari wilayah yang letaknya susah dijangkau dan jauh dari akses informasi di Maluku Utara,” jelas Ical, sapaan akrab Faisal Ratuella.

Proses belajar bersama sore itu berlangsung santai namun serius. Diakhir diskusi, warga menyepakati, membangun pusat informasi dan belajar bersama untuk penulisan kabar kampung pulau. Di luar, senja telah usai, seiring nelayan membawa pulang hasil tangkapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar