SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Sabtu, 04 Januari 2014

Abrasi Tingkat Kritis di Galo – Galo





DARUBA - Tanggul pemecah ombak di Desa Galo – Galo, Morotai Selatan yang berada di areal pekuburan sebagiannya runtuh. Imbasnya, dinding tanah kuburan setinggi dua meter di tepi daratan ikut amblas.

Jamal Pesa, salah seorang pemuda kampung mengatakan, bahwa peristiwa ini sudah terjadi sekitar dua bulan yang lalu. “Sudah hampir dua bulan kejadiannya,” ujar Jamal.

Saat di lokasi (30/11), lobang menganga mengakibatkan sebagian jasad yang telah menjadi rangka, mulai dari kepala hingga tulang iga tampak berada di luar.

“Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Mulanya tepi daratan pada areal kuburan tersebut masih memanjang lima meter kedepan. Namun karena sering terkikis oleh ombak air laut akhirnya jadi seperti ini,” ungkap Jais, Ketua Komunitas Pencinta Pulau.

“Pernah lebih ekstrim dari yang ini. Ombak naik sampai permukaan kuburan, hingga beberapa jasad terangkat ke permukaan. Pagi harinya, masyarakat menemukan banyak tulang manusia berserakan.” Ungkapnya lagi.

Kepala Desa Galo Galo, Fuad Gafur saat dikonfirmasi mengatakan belum bisa melakukan perbaikan tanggul karena keterbatasan anggaran desa.

“Ya, kami akan upayakan bersama warga untuk memperbaiki kuburan yang rusak,” ucapnya. “Untuk tanggul, kami baru ajukan proposal untuk perbaikannya ke dinas PU. Ini masih menanti jawaban mereka,” ujarnya lagi.

Jika hal ini tidak segera ditangani oleh Pemerintah Morotai, maka bisa jadi areal pekuburan tua di Desa Galo-Galo akan lenyap di kikis abrasi. Butuh kebijakan dan tindakan segera oleh seluruh pihak yang berkompeten untuk mengatasi hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar