SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS

SAY NO TO MINING IN NORTH MOLUCAS
WALHI MALUT Aksi Teatrikal Hari Anti Tambang

Jumat, 03 Januari 2014

NELAYAN KOLORAI BELAJAR PEMANFAATAN RUMAH KACA





DARUBA - Pihak Universitas Padjadjaran yang bekerjasama dengan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (KPDT) dan Universitas Pattimura (UNPATI), melakukan sosialisasi sekaligus Pelatihan Pemanfaatan Rumah Kaca di Desa Kolorai, Kecamatan Morotai Selatan, Maluku Utara.

Pelatihan yang digelar di Gedung Serba Guna Desa kolorai pada Sabtu (23/11) itu, dipandu langsung dua pelatih dari Universitas Padjadjaran dan satu pelatih dari UNPATI. Didampingi Kepala Desa Kolorai beserta Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Morotai, yang sekaligus mengawali penyampaian berupa harapan kepada 20 peserta dari warga setempat.

Dalam pelatihan ini, ketiga pelatih menjelaskan tata cara pengelolaan ikan garam yang diorientasikan sebagai komoditas. Dimana peserta digembleng untuk melahirkan produk melalui proses pembuatan yang higienis. Dimulai dari tahap penjemuran dan pengeringan menggunakan rumah kaca hingga teknik membuat kemasan.

“Program pelatihan dan penerapan teknologi tepat guna ini, bertujuan untuk memperkenalkan rumah kaca sebagai alat pengering ikan garam yang efisien. Agar ikan garam yang dihasilkan lebih berkualitas serta laku di pasaran, maka disini kita akan mulai dari pengelolaan dan pengemasan,” Jelas salah satu pelatih.

Menurut ketiga pelatih, dalam proses pengeringan ikan garam yang selama ini dijalankan oleh warga setempat tidak efisien dan mutunya berkuarang. Ketika pengambilan sample untuk uji laboratorium, ditemukan masih terdapat bakteri yang diduga disebabkan oleh pengaruh cuaca saat penjemuran, dimana hasilnya tidak kering secara menyeluruh.

Selain itu proses pembuatan yang masih tergolong konvensional, tanpa terlindungi saat penjemuran merupakan faktor lainnya. Maka penggunaan rumah kaca yang masih berupa setelan konstruksi, telah didatangkan pada jumat (22/11) dan diharapkan dapat menjadi alat bantu penjemuran atau pengeringan.

Selanjutnya peserta yang terdiri dari kaum ibu dan bapak-bapak ini, diperkenalkan tentang contoh dan model kemasan produk. Disebutkan bahwa selain berfungsi sebagai wadah, juga dapat menjadi instrumen promosi.

“Terdapat tiga jenis kemasan. Kemasan primer yang langsung kontak dengan produknya, kemasan sekunder tidak langsung kontak dengan produk dan kemasan tersier yang merupakan gabungan dari dua jenis kemasan tadi. Prinsipnya adalah melindungi barang yang dijual dan menjual barang yang dilindungi,” jelas salah satu pelatih.

Sardjan Ismail, Kepala Desa Kolorai mengatakan bahwa, kegiatan ini sudah kali kedua dilakukan dari program yang sama. Namun pelatihan saat ini akan difokuskan pada satu kelompok nelayan saja, yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

“Selain dilatih menerapkan pengelolaan ikan dengan metode ini, ibu-ibu juga nantinya diajarkan teknik membuat abon dan bakso ikan,” tutup Pala, sebutan warga untuk Kepala Desa.

1 komentar:

  1. aq minta maaf terlebih dahulu,ini kisah nyatah aku,ini aq seorang pedanga sukses dulu,semakin sukses aq selalu main judi besaran tapi lama kelamaan aq bangkrut gara2 judi,dan sekaran aku punya hutang banyak di bank ama keluarga,sekaran aku stres,pusing gara mikirin itu,tapi syukur ada tmn beri petunjuk kepada aq berhubungan dunia gaib melalui bantuan atas nama kisongo dengan nomornya beliau 085 217 519 919 tp aq ikuti saran aki songo selama seminggu,syukur alhamdulillah aq ikut namanya bank gaib,cuma butuh 3hari uang gaibnya cari dan aku bisa bayar hutang dimana dan sisanya untuk bangkit dagan lagi bagi saudara mau seperti aq ini ada blog akinya di www.paranormal-kisongo.blogspot.com ingat saudara kalau ada berbicara ama beliau harus sopan ya dan jagan bilang kalau aq yang sebarkan nomornya,mudahan ini bisa bermamfaat.terima kasih

    BalasHapus