Sunday, 14 February 2010 05:00 Erwin Jamilgo, Reporter Radio Gema Hikmah Ternate, Maluku Utara
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Maluku Utara mendesak perusahaan tambang emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) untuk segera angkat kaki dari wilayah itu karena limbah tambang sudah mencemari lingkungan.
Direktur Walhi Maluku Utara, Dedi Irawan mengatakan, masyarakat yang ada di sekitar lokasi pertambangan mulai mengalami menyakit kulit seperti yang dialami warga Buyat, Sulawesi Utara.
Masyarakat juga kesulitan mendapatkan air bersih. Pasalnya air sumur milik warga berubah warna menjadi coklat dan berbau.
“Kerusakan lingkungan yang diakibatkan PT Nusa Halmahera Mineral di lingkungan sekitar pertambangan sangat mirip dengan kejadian di Buyat. Ini sudah nampak di beberapa desa dimana masyarakat mulai mengalami bisul, gatal-gatal,” ujar Dedi Irawan.
Dedi menambahkan, desakan agar NHM segera menutup aktivitasnya dan meninggalkan Halmahera Utara tidak hanya diserukan oleh Walhi, tapi juga dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar